Kasus Pengeroyokan PSHT terhadap Pagar Nusa

Pengeroyokan Dilakukan Pesilat PSHT Terhadap Perguruan Lain

Pengeroyokan terjadi ketika pesilat PSHT tidak terima di tegur Pesilat Pagar Nusa. Karena itu, mereka langsung memukulli orang yang menegur itu secara langsung. Padahal kasus yang di timbulkan pesilah PSHT aja belum selesai. Sekarang sudah membuat masalah baru lagi terhadap perguruan yang mereka miliki. Oleh karena itu, sekarang perguruan mereka di bekukan sampai semua perkara yang mereka timbulkan selesai.

Pengeroyokan Pesilat PSHT Terhadap Pendekar Pagar Nusa

BACA JUGA : Anak SMP Membuang Bayi Nya Dan Sudah DI Amankan Polisi

Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Ambulu, kedua orang tersebut mengeroyok korban di tempat latihan Perguruan Pagar Nusa. Yang ada di pinggir pantai Payangan, yang terjadi pada RABU, 24-7-20224 pada malam hari. Sebenarnya ke dua orang ini mendapatkan teguran karena menggeber-geber motor yang mereka kendarai sambil muter-muter. Kronologi tersebut di jelaskan langsung oleh Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto pada hari minggu kemaren.

Kejadian Bermula

Setelah mendapatkan teguran itu, pesilat PSHT merasa tidak terima. Mereka berdua turun dari motor dan langsung menghajar pesilat dari Pagar Nusa tersebut. Sedangkan teguran yang diberikan hanya sebuah pertanyaan seperti, ” kenapa mengeber-ngeber di sini”. ke dua pesilat tersebut langsung mengeroyok sang penegur.

Sebenarnya masalah tersebut sudah di selesaikan oleh kedua guru dari masing-masing perguruan. Kejadian tersebut langsung di damaikan di tempat kejadian. Secara organisasi dari sama-sama pesilat kejadian tersebut sudah melakukan mediasi, dan langsung saling memaafkan di tempat pengeroyokan itu terjadi.

Akan tetapi, ada sebuah video yang menjadi barang bukti bagi orang tua korban. Untuk melakukan pengaduan ke pihak kepolisian, karena tidak terima anak nya di keroyok. Sebenarnya video tersebut, dilihat dari orang tua korban dari story wa yang berdurasi 15 detik. Video yang tersebar tersebut di saksikan ke 2 orang tua korban dan lansung membuat laporan ke pihak berwajib. Dijelaskan oleh pihak kepolisian yang menangani kasus ini, polisi tersebut bernama Suhartanto.

Perguruan PSHT Jember akan di bekukan dan tidak bisa melakukan latihan. Serta tidak bisa membuka perguruan hingga semua kasus yang dilakukan para pesilat itu selesai. Semua hal ini terjadi karena sudah ada 2 korban yang di keroyok oleh pesilat PSHT.

KUNJUNGI : Dewi Persik Tolak Endorse Rp 1M Untuk Operasi Hidung